Maman Abdurahman SR dan Dede Supriyanto
Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi, diketahui anak autistik ini mengalami hambatan bahasa reseptif dan ekpresif khususnya dalam pemahaman makna kata. Pemahaman makna kata merupakan faktor paling mendasar dalam kemampuan berbahasa. Kata pertama yang perlu dipahami anak adalah kata benda. Diketahui pula anak sudah mampu mengucapkan beberapa kata benda, tetapi kesulitan memahami kata-kata benda yang diucapkannnya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran pengaruh penerapan pendekatan multisensori terhadap pemahaman makna kata pada anak autistik, khususnya di dalam memahami kata benda. Dilaksanakan di SD Bintang Harapan Bandung. Anak autistik sebagian besar memiliki kemampuan intelegensi di bawah rata-rata, sehingga mayoritas dari mereka mengalami hambatan pada bahasanya. Kemampuan dasar berbahasa adalah pemahaman makna kata. Pemerolehan seseorang terhadap makna kata tidak terlepas dari berbagai pengamatan yang dilakukan terhadap semua yang dimilikinya melalui indera yang dimulai sejak bayi. Metode multisensori adalah cara teratur yang digunakan untuk membantu anak mencapai peningkatan kemampuan kognitif dan perilaku adaptif dengan memfokuskan pada pemfungsian semua indera secara simultan
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pendekatan multisensori memiliki kontribusi yang berarti dalam meningkatkan kemampuan memahami makna kata. Dengan demikian pendekatan multisensori cocok menjadi metode intervensi dalam meningkatkan pemahaman makna kata pada anak autistik, meskipun masih bersifat variable (tidak stabil) karena skor trend stability masih berada di bawah 85%.
Kata kunci : Pendekatan multisensori, pemahaman makna kata, anak autistik.
File Lengkap silahkan unduh di :
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031-MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/ARTIKEL.pdf
No comments:
Post a Comment