Monday, March 22, 2010

METODE CEPAT MEMBACA PERMULAAN (BAGIAN 3)


Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)

Metode SAS yang sudah ada sejak tahun 1974 ini didasarkan pada landasan psikologis anak bahwa pengamatan pertama bersifat global (totalitas) dan anak seusia sekolah mempunyai sifat melit (ingin tahu). Artinya pengamatan anak mulai dari keseluruhan, baru kemudian ke bagian-bagian lainnya.
Anak dilatih memproses suatu kalimat utuh, yaitu anak diajak menguraikan kata dari sebuah kalimat, lalu suku kata dari sebuah kata, hingga huruf dalam suku kata. suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat kembali. mulanya anak diminta membaca satu kalimat sederhana (subjek + predikat). Semakin lama, bentuk kalimat semakin panjang dan kompleks.
Langkah-langkah SAS:

1. Anak diajak untuk membaca permulaan. Ada dua bagian, pertama membaca permulaan tanpa bukudan kedua membaca permulaan buku.
2. Merekam bahasa anak melalui pertanyaan-pertanyaan dari pengajar sebagai kontak permulaan.
3. Menampilkan gambar sambil bercerita. Setiap kali gambar diperlihatkan, munculkan kalimat-kalimat anak yang sesuai dengan gambar.
4. Membaca kalimat secara struktural.
5. Membaca permulaan dengan buku.
6. Membaca lanjutan.
7. Membaca dalam hati.

Kelebihan :
Metode ini sebagai landasan berpikir analisis. Dengan langkah yang diatur sedekimian rupa membuat anak mudah mengikuti prosedur dan dapat cepat membaca pada kesempatan berikutnya.
Berdasarkan landasan linguistik, metode ini akan menolong anak. menguasai bacaan dengan lancar. Jika si pengajar pandai mengaitkan kalimat dengan konteks anak, pelajaran menjadi menyenangkan karena tulisan yang dibaca anak mmepunyai arti dan mengandung pesan.

Perhatikan :
1. Metode SAS mempunyai kesan bahwa pengajar harus kreatif dan terampil serta sabar.
2. Banyak sarana yang harus dipersiapkan untuk pelaksanaan metode ini untuk sekolah tertentu di rasa sukar.

(sumber: parents guide magazine, edisi Juni 2009)

____ Dede Supriyanto ____

Sunday, March 7, 2010

METODE CEPAT BELAJAR MEMBACA PERMULAAN (BAGIAN 2)



METODE FONIK

CBIFonik (Cerdas Berbahasa Indonesia Fonik) adalah sebuah model pembelajaran bahasa Indonesia yang ditujukan mulai dari anak usia dini. dikembangkan dengan mengoptimalkan seluruh ketrampilan berbahasa, menyimak, berbicara, menulis dan membaca.

Kelebihan :
1. dapat diajarkan dengan struktur abhasa yang disesuaikan dengan kaidah linguistik dan perkembangan bahasa anak.
2. Dapat dilakukan di sekolah dan di rumah.
3. Dilaksanakan sesuai dengan kerja otak anak; tidak memaksa, bermakna dan kontekstual.
4. Anak paham bahasa Indonesia bukan hanya sekadar bisa membaca.
5. Mengajarkan cara menulis yang proporsiaonal dengan cara yang menyenangkan.

Langkah-langkah CBIFonik:
a. Anak dikenalkan untuk membunyikan huruf. Ada 5 sekelompok huruf berdasarkan fonik atau pengartikulasiannya antara lain; kelompok1 (a, i, u, e, o) kelompok 2 (m, s, b, p, l), kelompok 3 (d, n, t, w, s, r), kelompok4 (c, j, y, z, v) dan kelompok 5 (h), kelompok 6 (ng, ny, ai, au, ao).
b. Mencari bunyi huruf tertentu pada kata. Misalnya mencari kata "a" pada apel. Anak dimintamencari huruf "a" di depan, di tengah, dan di belakang.
3. Mencari bunyi pada benda. Anak diminta memegang benda yang ada huruf "a" nya.
4. Mencari bunyi pada kartu "gambar mana yang ada huruf "a" nya?"
5. Meraba huruf. ini adalah proses persiapan menulis Anak diajarkan meraba sesuai arah petunjuk.
6. Mencari huruf pada teks. Anak diminta mencari huruf pada teks yang ada di majalah, koran atau buku.
7. Mencari padanan huruf, khususnya huruf kecil dan huruf besar.
8. Membandingkan huruf yang ditulis dengan huruf model (terbuat dari kayu, lilin, plastisin atau lainnya).
9. Setelah anak mengenal satu bunyi konsonan maka dihubungkan dengan bunyi vokal yang sudah dikuasai anak, misalnya "m" dan "a" menjadi "ma'.
10. Setelah di hubungkan, anak diajak membentuk kata, misalnya "mama".

Perhatian:
Orangtua diminta memberikan pengayaan kosakata. dan akan lebih berhasil jika orang tua sering membacakan buku pada anak, berbicara dengan nada yang jelas dan tidak terlalu cepat serta dengan artikulasi yang jelas.

waktu yang diperlukan:
12 kali pertemuan x 40 menit = 480 menit= 8 jam.

(sumber: parents guide magazine, edisi Juni 2009)

____ Dede Supriyanto ____

Friday, March 5, 2010

METODE CEPAT BELAJAR MEMBACA PERMULAAN




Membaca merupakan salah satu di antara empat keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) yang penting untuk dipelajari dan dikuasai oleh setiap individu. Dengan membaca, seseorang dapat bersantai, berinteraksi Dengan mengajarkan kepada anak cara membaca berarti memberi anak tersebut sebuah masa depan yaitu memberi suatu teknik bagaimana cara mengekplorasi “dunia” mana pun yang dia pilih dan memberikan kesempatan untuk mendapatkan tujuan hidupnya.. (http://padepokan-it.com/2010/01/27/arti-membaca/)
Ada banyak metode capat baca yang dapat diterapkan untuk membaca permulaan. Semuanya menawarkan kemudahan. Berikut adalah metode-metodenya :

1. METODE KUBACA
Metode ini menawarkan cara cepat membaca kalimat melalui pemahaman arti sebuah wacana sederhana. Metode ini juga memudahkan anak berbicara dan menyusun kalimat dengan logika berbahasa yang baik dan benar. Diharapkan anak-anak akan mempunyai semangat dan kecintaan terhadap bacaan, karena menikmati pengalaman yang menyenangkan ketika belajar membaca. Metode ini mendorong anak untuk belajar membaca kata-kata yang sudah pernah didengarkan, dilakukan dan diucapkan. Hal ini akan memudahkan anak dalam belajar membaca. Pasalnya, pengalaman tersebut telahdisimpan di memori anak sehingga ketika ditampilkan lagi, ingatan akan meresponnya dengan lebih cepat. Selain itu, metode ini akan memperlancar dan menambah kosa kata anak, sehingga akan memudahkan anak memahami sebuah bacaan. Kelebihan metode KUBACA sudah bisa dirasakan oleh orang tua dalam waktu 24 jam, karena setiap kali pertemuan hanya memerlukan waktu tatap muka selama 1 jam.
Kelebihan metode kubaca :
a. Koordinasi antara mata dan mulutakan lebih baik.
b. Melatih daya ingat.
c. Mengajarkan bicara lebih lancar.
d. Menambah perbendaharaan kosakata.
e. Menumbuhkan rasa percaya diri.
f. Mamapu menyusun kata menjadi kalimat yang benar dan bermakna (logika bahasanya akan berkembang).
g. Mampu membuat cerita dan rangkaian kata yangs ering didengar atau dibaca.
h. Memberi permulaan lebih awal untuk dapat mengerti dan menyerap ilmu pengetahuan melalui membaca.


Langkah-langkah metode KUBACA
a. Siapkan 2 pasang terdiri dari 5 kartu kata dengan ukuran 5 x 20 cm. Tulisan berwarna merah, bertulisakan kata yang paling sering didengar dan diucapkan oleh anak-anak. Contoh; ini, mama, papa, saya, bola.
b. Tunjukkan bunyi 5 kata tersebut satu per satu dengan intonasi vokal yang jelas dan tepat. Anak mendengarkan terlebih dahulubaru menirukan.
c. Berikan anak 5 kartu kata yang sama dengan kita.
d. Sebutkan kata ini, dan anak menunjukkan atau mengangkat kartu kata ini. Lakukan dengan kata yang lainnya dan dengan cara yang sama.
e. Susun 2 kata menjadi kalimat sederhana dan bermakna, contoh “ini mama”, “ini papa” , “in saya”. Anak membaca dan menirukan membuat dan menyusun kalimat yang sama.
f. Susun 3 atau lebih kata menjadi kalimat sederhana dan bermakna. Contoh “ini mama saya”, “ ini papa saya”, “ini papa mama” .
g. Tulisa kata dan kalimat tersebut dalam kertas, sehingga anaka dapat membaca kata dalam bentuk lain.
h. Berikan gambar mama, papa setelah anak dapat membaca kata dengan baik. Misalkan gambar perempuan dan dibawah gambar tersebut ditulis kalimat “ini mama”.
i. Tambahkan kata berikutnya sesuai dengan kaidah penyususnan kalimat yang baik dan benar (subjek, predikat, onjek/ keterangan).

Perhatikan :
Anak di awal tergantung dengan kartu kata. Sehingga ketika dipindah ke membaca di kertas anak agak (malas) membaca.
Metode ini sebenarnya mudah diterapkan, asal syaratnya bisa dipatuhi :
a. Orang tua / guru sabar dan telaten.
b. Ikuti petunjuk di dalam sibabus/pedoman pembelajaran dengan metode KUBACA.
c. Tidak terburu-buru menambah kata baru meskipun anak tiba-tiba cepat bisa.
d. Lakukan dengan cara bermain, bernyanyi dan tidak perlu membebani anak dengan target anak yang tinggi.

Waktu yang dibutuhkan : 24 pertemuan x 1 jam = 24 jam.
Untuk metode membaca lainnya akan dibahas pada entri berikutnya. Selamat mencoba.

(sumber : majalah parents guide, edisi Juni 2009)